您的当前位置:首页 > 时尚 > Saat Donatur Pilpres Kini Sedang 'Dimasak' dan Dirujak Presiden 正文

Saat Donatur Pilpres Kini Sedang 'Dimasak' dan Dirujak Presiden

时间:2025-06-11 20:25:11 来源:网络整理 编辑:时尚

核心提示

Warta Ekonomi, Jakarta - Sejumlah badan pemerintah Amerika Serikat (AS) menyelidiki siapa saja warga quickq安卓版app

Warta Ekonomi,quickq安卓版app Jakarta -

Sejumlah badan pemerintah Amerika Serikat (AS) menyelidiki siapa saja warga negara asing yang datang dan pergi ke properti milik Elon Musk.

"Penyelidikan tersebut melibatkan Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Departemen Kehakiman AS. Penyelidikan berfokus pada orang-orang yang mengunjungi miliarder teknologi itu, baik dari negara-negara Eropa Timur maupun negara lainnya, yang mungkin mencoba memengaruhinya (Musk)," kata laporan yang ditulis The Wall Street Journal (WSJ).

Saat Donatur Pilpres Kini Sedang 'Dimasak' dan Dirujak Presiden

Saat Donatur Pilpres Kini Sedang 'Dimasak' dan Dirujak Presiden

Diketahui hingga pekan lalu, Musk merupakan salah satu penasihat terdekat Presiden Donald Trump, tapi hubungan keduanya kini sedang berada di titik terparahnya dan pecah kongsi setelah dalam Pilpres Musk begitu terang-terangan mendukung Trump dan menjadi donatur Pilpres.

Saat Donatur Pilpres Kini Sedang 'Dimasak' dan Dirujak Presiden

Penyelidikan itu tidak berlanjut ke dakwaan, dan statusnya saat ini belum ditentukan. Para pejabat di sejumlah lembaga, termasuk Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI), telah diberi pengarahan terkait hal ini, ungkap laporan WSJ tersebut.

Saat Donatur Pilpres Kini Sedang 'Dimasak' dan Dirujak Presiden

"Penyelidikan itu, yang diluncurkan sebelum Trump dilantik untuk masa jabatannya kali ini, menyoroti kekhawatiran tentang jumlah warga negara asing di sekeliling Musk," kata laporan tersebut

Musk menjalankan lima perusahaan, termasuk SpaceX, yang memegang kontrak-kontrak sensitif dengan pemerintah AS. Dia juga memiliki akses yang belum pernah ada sebelumnya ke para pejabat tinggi pemerintahan.

"Pemerintahan Trump saat ini telah memberikan peringatan tentang pengaruh orang asing di AS," lanjut laporan WSJ.

Trump belakangan ini memberlakukan larangan dan pembatasan perjalanan ke lebih dari dua belas negara serta kepada mahasiswa asing yang mendaftar di universitas-universitas AS.